REMAJA
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan,
biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja
dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World
Health Organization (WHO).
Sementara United
Nations (UN) atau PBB menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24
tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people) yang
mencakup usia 10-24 tahun. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya
kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu
mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Ada beberapa
perkembangan remaja yang perlu diperhatikan, yaitu:
Perkembangan
Jasmani/Fisik
Pada masa ini remaja mengalami kematangan organ seks
tetapi belum berfungsi secara penuh.
Anak
lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya. Ini
disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipophise (khusus pada
laki-laki adalah akibat hormon yang dihasilkan oleh testis yang akan mempengaruhi tidak hanya
pertumbuhan, tapi juga suasana alam perasaan (mood) Mungkin perlu dicatat bahwa
pada satu tahun pertumbuhan akan bertambah 7 cm, sedangkan pada tahun
berikutnya hanya sedikit, atau pada suatu saat kulitnya licin dan bagus,
sedangkan pada bulan berikutnya menjadi penuh jerawat.
Perubahan yang
terjadi:
·
Bahu melebar, bentu muka menjadi lebih
menonjol dan kening menjadi lebih tinggi.
·
Pertumbuhan Rambut Dan Bau Badan
·
Ukuran penis
·
Mimpi basah
·
Perubahan Suara
Kondisi fisik
remaja akan berubah secara cepat dan dratis antara usia 11 dan 16 tahun.
Akibat perkembangan fisik ini (khususnya dari segi
seksual) akan berdampak pada hubungan "kasualitas" yang berjalan dari
aspek fisik ke aspek psikososial. ia akan merasa minder
apabila suaranya masih tetap kecil atau bulu – bulunya belum tumbuh merasa malu
dan takut bila ketahuan tempat tidurnya basah karena semalam mimpi basah.
Perkembangan Kognitif/
Intelektual
Tahap operasi
formal (11-15 tahun); Pada tahap ini remaja diharapkan telah mencapai
kematangan intelek di mana ia sudah mampu berpikir jauh melampaui dunia real
dan keyakinan sendiri dan sudah mulai mampu berpikir ilmiah
(hipotetis-deduktif) dan sistematis serta tidak lagi sekedar meniru orang lain.
Pada masa remaja, seseorang juga sudah dapat berpikir
secara kritis.
Perkembangan Sosial
Tahap Identitas
lawan Kebingungan Peran (12-19 tahun); Pada tahap ini remaja rentan sekali
terhadap pengaruh luar demi sebuah "kesetiaan" atau
"pengabdian" melalui konfirmasi ideologi-ideologi dan afirmasi dari
kawan-kawan. Pada masa remaja, seseorang cenderung
untuk menggabungkan diri dalam 'kelompok teman sebaya. Kelompok sosial yang
baru ini merupakan tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi
kehidupan mereka juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh
keluarga. Ia dianggap bukan lagi anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi
perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa, maka
seorang remaja juga sering diharapkan
bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa.
Perkembangan Emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap perubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal. Menurut penelitian, remaja butuh waktu 45 menit untuk berubah ‘senang luar biasa’ ke ‘sedih luar biasa’.
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap perubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal. Menurut penelitian, remaja butuh waktu 45 menit untuk berubah ‘senang luar biasa’ ke ‘sedih luar biasa’.
Perkembangan Moral
Tahap Orientasi
Anak Baik; Pada tahap ini remaja biasanya melakukan perbuatan baik yang
digerakan oleh keinginan-keinginan agar diterima dan disetujui oleh orang lain.
Tahap Orientasi
Hukum dan Ketertiban; pada tahap ini perilaku yang baik adalah semata-mata
melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan menjaga tata tertib
sosial yang ada, sebagai yang bernilai dalam dirinya sendiri.
Pada masa remaja
terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada
masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral
umum pada remaja. Karena itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat
diharapkan untuk mempunyai nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku
moralnya. Walaupun demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami
kegoyahan tingkah laku moral.
Perkembangan Iman
Tahap
Kepercayaan Sintetis-Konvensional (usia 12-17 tahun); pada saat ini remaja
membentuk pandangan hidupnya melalui apa yang dipercayai oleh keluarganya
sendiri, ke arah pandangan dari luar.
Remaja Penuh Pertanyaan? Karena mencari
Identitas atau membentuk konsep diri
Jaman dulu pertanyaannya:
1. Siapa sih “gue” ?
2. Mau jadi apa “gue” nanti ?
3. Bisa gak “gue” bikin ortu “gue” bahagia ?
4. Dan lain-lain
Jaman sekarang pertanyaannya:
2. Mau jadi apa “gue” nanti ?
3. Bisa gak “gue” bikin ortu “gue” bahagia ?
4. Dan lain-lain
Jaman sekarang pertanyaannya:
1. Gimana caranya supaya bisa dapetin si doi ?
2. Gimana caranya supaya bisa gabung dengan komunitas (mis: emo, punk, dll)
3. Gimana sih rasanya narkoba ?
4. Gimana caranya bisa dapet duit buat taruhan sama temen ?
Atau, rasa ingin tahu mereka juga dapat diwakilkan dengan beberapa tingkah laku, seperti:
1. Menyimpangkan uang SPP/semesteran
2. Membentuk kelompok yang beraliran punk/ emo
3. Merokok, memakai narkoba sebagai bukti soladaritas dalam kelompok
4. Mencuri/berjudi supaya bisa dapet duit untuk taruhan.
5. Dll.
2. Gimana caranya supaya bisa gabung dengan komunitas (mis: emo, punk, dll)
3. Gimana sih rasanya narkoba ?
4. Gimana caranya bisa dapet duit buat taruhan sama temen ?
Atau, rasa ingin tahu mereka juga dapat diwakilkan dengan beberapa tingkah laku, seperti:
1. Menyimpangkan uang SPP/semesteran
2. Membentuk kelompok yang beraliran punk/ emo
3. Merokok, memakai narkoba sebagai bukti soladaritas dalam kelompok
4. Mencuri/berjudi supaya bisa dapet duit untuk taruhan.
5. Dll.
Masalah umum Remaja:
·
Suka dengan lawan jenis (krn keren, cantik,
terkenal, kakak kelas, ga boleh ortu, minder)
·
Berpacaran (boleh atu ngga?, putus,
backstreet)
·
Seks (ingin tahu, coba2, masturbasi/
onani, film/situsporno)
·
Orangtua (penghargaan, kebebasan, tidak
terima keadaan klg, menuntut keadilan)
·
Sekolah (pelajaran, kenakalan,
kompetisi, guru)
·
Konsep diri (minder cz fisik, takut
bicara, jerawat, ketombe, BB, ekonomi)
·
Teman (arti persahabatan, rahasia,
peduli, ejekan)